Terimakasih yaa Rabb…
Engkau telah hadirkan sosok seorang laki-laki sebagai salah satu dari banyak kekaguman yang Engkau anugrahkan kepadaku.
Teringat ketika aku ingin belajar bersepeda, selalu ia sempatkan meski dalam kesibukannya. Aku terjatuh dan terus terjatuh, menangis dalam kesakitannya dan sempat tak mau lagi berlatih, tapi ia selalu memotivasiku dengan semangatnya yang luar biasa, hingga akhirnya aku bisa bermain bergembira bersama teman-temanku.
Tapi sayang, beribu-ribu sayang, belum sempat aku katakan kata “terimakasih” kepadanya :’(
Hari itu hari libur, hari dimana mayoritas orang memanfaatkannya dengan istirahat, karena kelelahannya akan akan aktifitas selama satu minggu. Ketika itu aku dan kakakku sangat menggemari bidang olahraga, ia lagi-lagi rutin menyempatkan berolahraga sambil bermain bersama aku dan kakakku. Hingga akhirnya aku berada di tempat orang banyak, untuk bersaing dalam kemampuan berolahraganya, dan penghargaan itu 2x aku dapatkan. Teringat hal itu, karena ia yang selalu rutin melatih dalam menyaurkan hobiku saat hari libur datang, ia pun menyempatkan datang tanpa aku ke tempat “persaingan” itu, hingga aku sedang berada dalam kegelisahan di akhir jalan menuju penghargaan itu, ia berkata di balik kaca buram berdebu “semangat dek! Kamu pasti bisa :)” dengan senyumnya yang manis, penuh semangat :)
Akhirnya aku kembali bangkit dan penghargaan itu aku dapatkan dengan nilai
terbaik. Tapi sayang, lagi-lagi aku tak dapat mengucapkan kata “terimakasih”
kepadanya :’(
Terlalu banyak, jika aku harus menuliskan penyesalanku yang tak sempat aku
katakan dan tak sempat aku kerjakan untuk ditorehkan dalam tulisanku ini. Hanya
ingin aku titipkan salam rinduku untuk engkau yang telah memberiku banyak
pelajaran hingga sekarang aku bisa berdiri tegak menuju arah hidup masa yang
akan datang, demi menjemput kesuksesan walau rintangan menghadang, semua atas
didikannya :’)
Meski jasad tak lagi nampak, tapi amanat-amanatnnya yang Allah ridhai selalu
mendampingi kami, 52 tahun hari ini beliau telah menjadi imam atas kami. Dan hari
ini pula sangat mengingatkanku akan sosok imam yang aku kagumi.
Jalan hidup ini adalah skenario yang telah Engkau susun yaa Rabb. Atas izin-Nya,
aku titipkan rindu ini kepada beliau, dan aku titipkan pula lisan yang ingin
aku sampaikan kepadanya ini “terimakasih atas didikan, pengajaran, arahan yang
telah engkau berikan, Pak :’) Maafkan aku yang selalu ‘menunda’ hingga akhirnya
aku rasakan penyesalan yang mendalam. Semoga engkau selalu tersenyum melihat
kami :’)”
“Wilujeng tepang taun, Pak :)
Meski raga tak lagi nampak tapi engkau tetap menjadi imam kami dalam menjalankan hidup ini karena amanat-amanatmu :’) ”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSubhannallah... =)
BalasHapusTunjukkan peh.. Bahwa kamu pantas dibanggakan olehnya... Semangaatt.. =)
siaaapp komandan :)
BalasHapusMakasih bang jek :D
semapt melihat potonya pun aku selalu merinding, merinding karena kekagumanku pada beliau, sering aku merepotkan beliau bertanya hal hal yang tidak aku mengerti,
BalasHapusbapak belaiu sosok yang tidak bisa kupungkiri adalah yang paling berpengaruh dalam hidupku,meskipun hanya mengenal belaiau sekitar 4 taunan tapi ada 4 miliar pelajaran yang ku dapat....
pak wilujeung tepang tun
iya a..
BalasHapussubhanallah banget kalau udah inget sama bapak :')
terharu bacanya. semoga saya bisa memetik pelajaran berharga dari goresan sederhana ini. Keep fighting, hal!
BalasHapus-sincerely, Me-
iya ti.. alhamdulillah kalo bisa brmanfaat..
BalasHapussip ti, sukses ya ti !
Semangaaaat haliiid ^^-
BalasHapusTerharuuu bacanyaa :') tambah semangat deeeh ana.. :)
Wilujeung tepang taun kangge bapa...