Beberapa bulan terakhir di masa kehamilan
sebagai calon orang tua, tentunya mulai memikirkan nama terbaik untuk anaknya. Di
usia kehamilan 6 bulan dilakukan USG, dek bayi masih belum mau ngasih tau jenis
kelaminnya, di usia 7 bulan pun masih begitu. Di usia kehamilan 8 bulan
akhirnya dokter memprediksi dek bayi perempuan, walaupun masih prediksi kasar, karena
dek bayi nutupin terus alat kelaminnya. Oke, mungkin mau kasih surprise kali
ya, atau biar calon ibuk dan ayahnya belajar kreatif dalam mempersiapkan
kehadirannya, termasuk nyiapkan nama.
Sebagai seorang manusia tentunya punya keinginan,
anak cewe atau cowo, Saya cenderung pengen laki dan Pak Suami cenderung pengen perempuan.
Walaupun pada akhirnya, tentu, yang paling penting adalah kesehatan dan
keselamatannya, apapun jenis kelaminnya, sebab itu point kebahagiaan paling
utama dari sekedar keinginan laki atau perempuan.
Jadilah kami menyiapkan dua nama, satu laki
dan satu perempuan. Kami utamakan cari nama buat perempuan dulu, karena mengacu
hasil prediksi kasar dokter. Nama perempuan sudah final sejak awal, sedangkan nama
laki masih belum final, hingga usg terakhir di bulan ke-sembilan. Dan USG
terakhir ini dokter memprediksi kalau dek bayi adalah bujang.
“ini udah kelihatan jelas lakinya bu” kata
dokter
Oke, kami segera finalisasi nama dek bujang.
Tsaqib, berasal dari QS. Ath-Thariq : 3, an-najmu tsaqib artinya bintang yang bersinar.
Sesuatu yang bersinar selalu identik dengan terang, mencerahkan. Jika sesuatu
yang dilakukan oleh manusia menyebabkan cerah, maka kata yang dilakukannya
adalah sebuah pencerahan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata “pencerahan” artinya proses, cara, perbuahkan”
(kata kerja) mengandung makna menjadikan (menyebabkan) cerah (tidak suram,
jernih, dan sebagainya). Kata “cerah” senapas dengan “terang”, “sinar”,
“jernih”, lawannya “gelap”, “keruh”, “suram”. Di sisi lain, cerah
identik dengan berani. Keberanian untuk mendobrak segala kemungkaran,
kejumudan, agar kelak melahirkan perubahan ke arah yang lebih baik dan menebar sinar
kebermanfaatan yang menerangi diri dan sekitarnya.
Ahsana, secara bahasa ahsana merupakan bentuk fi’il muta’adi
atau aktif transitif ahsana-yuhsinu-ihsanan yang artinya memperbaiki,
membaguskan. Makna tersiratnya, memperbaiki dan membaguskan diri dalam dimensi
akhlaq atau budi. Tidak sedikit orang yang memiliki pengetahuan tinggi tapi tidak
memiliki budi baik, akibatnya kemampuan akalnya tidak digunakan untuk
kemashlahatan manusia lainnya, malah tumbuh menjadi manusia-manusia yang
takabur. Tingginya akal yang diimbangi dengan ketinggian budi (akhlaq baik),
akan bermuara pada kebaikan, kebijaksanaan dalam mengelola akal. Pada akhirnya
kemashlahatan tidak lagi menjadi barang mahal dari mereka yang memiliki akal cerdas.
Lubab, berasal dari kalimat ulil albab, menurut
ensiklopedia bahasa ulu albab terdiri dari dua
kata, yaitu “Ulu” jamak
dari kata ala dan al-albab jamak
dari kata al-lubb.
Kata ala, berarti ahlu (keluarga,
sanak, kaum kerabat). Sedangkan al-lubb berarti al-‘aqlu
(akal), al-qalbu (hati), lubab (bagian terpenting), atau jawhar (inti). Sehingga
Ulu Albab diartikan orang-orang yang
berakal. Menurut Quraish Shihab dalam tafsir Al Mishbah arti
orang berakal pada kalimat ulu albab, adalah sangat berkaitan dengan spiritualitasnya.
Semakin cerdas akalnya semakin dekat dengan Rabb-nya. Lubab artinya bagian
terpenting, ditunjukkan kepada kecerdasan akal. Yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya adalah akal, maka akal menjadi bagian terpenting dalam diri
setiap manusia. Dalam Al Quran kalimat ulu albab disebutkan sebanyak 16 kali. Salah
satunya inspirasi itu muncul dari QS. Ali Imron 190. Ayat yang pertama kali kami
lantunkan saat mulai mengetahui ada janin yang Alloh titipkan, sambil
meneteskan air mata, kemudian dilanjutkan dengan empat ayat berikutnya. Ayat
berikut mengisyaratkan bahwa betapa kuasa Alloh itu sangat agung, termasuk
dalam proses penciptaan manusia. Sperma yang telah berjuang memenangkan
kompetisinya dengan beribu-ribu bahkan berjuta sperma lainnya untuk bertemu
dengan sel telur (ovum), menempel di dinding rahim, berkembang menjadi zigot, kemudian
terus berkembang menjadi insan yang Alloh tiupkan ruhnya sejak dalam kandungan,
dan lahir ke dunia dengan dikaruniai potensi akal, hati, fisik untuk
menjalankan tugasnya sebagai khalifah fil ard (pemimpin di muka bumi), juga
kewajibannya untuk beribadah kepada Alloh. Semua proses tersebut merupakan
sumber pengetahuan (potensi akal), yang sejatinya semakin dimaknai, semakin mendekatkan
diri kepada-Nya, semakin takjub akan kuasa-Nya, itulah makna lubab yang diambil
dari kalimat ulu albab.
Maka, ada do’a yang kami sisipkan dalam namanya
Tsaqib Ahsana Lubab ; anak laki-laki
yang mencerahkan, cerdas akal tetapi tetap berbudi baik. Selamat mengarungi
dunia untuk akhiratmu, Nak! Semoga kelak kau tumbuh menjadi insan yang menerangi
diri dan sekitarmu, yang membawa mashlahat juga kebermanfaatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar