Beranda

Followers

Minggu, 10 Februari 2013

Jangan jadikan ‘kita’ semakin yatim piatu


Liburan pertama di bangku kuliah kali ini hendak selalu aku sempatkan untuk mencoba bersahabat dengan televisi, karena selama enam tahun kebelakang aku mulai tidak bersahabat dengan televisi, apapun itu acaranya. Tak tahu karena kebiasaan sehari-hari tanpa televisi, atau mungkin karena jarang menemukan televisi (kasian banget deh) hehe.

Hirup pikuk Negara tercinta ini semakin kompleks saat menyaksikan segala kejadian yang diberitakan di media. Banjir sudah seakan menjadi bencana kaum elite yang hendak mengguyur Ibu Kota, namun banjir kali ini ternyata tak lagi hanya menggenang Ibu Kota, bahkan Kota-kota kecil yang tak biasa terkena bencana banjir ini, kini mereka pun mulai tergenang. Longsor pun menjadi bencana yang hendak tak lagi asing diberitakan di media. Di balik banyaknya bencana alam ini, lantas masih ada saja mereka yang hendak terus menggerogoti negeri ini. Ya mungkin tikus lah yang menjadi logo fabel pada kasus ini, korupsi yang tak kunjung jera, tanpa tengok mereka yang kelaparan di pinggiran sana, mereka butuh perjuangan untuk mencari se suap nasi pun. Tapi mereka seperti tanpa beban mengambil uang rakyat.
Kelaparan, kemiskinan, pencurian, penculikan, belum lagi pemeran layar kaca yang hendak ramaikan media karena kasusnya tersangka pengguna obat-obatan.  Dari sekian banyak kejadian diatas, yakni hanya sedikit dari banyaknya kejadian yang ada di Negeri ini. Lantas apa yang akan kita lakukan? Padahal Indonesia Negeri yang sangat potensial loh.