SUPER MARIO :)
Mayoritas pasti tau tentang permainan lampau ini. Game ini sangat merajalela
ketika aku masih mungil dulu, tak heran jika banyak orang yang menggemarinya,
karena memang games ini sangat menarik, juga menantang. Game ini mengingatkan
kepada masa kecilku dulu, tak pernah terlewatkan satu hari pun untuk meluangkan
bermain super mario ini (haha, alay nih, saking seringnya sih). Setelah aku
beranjak remaja dan keberadaanku yang tak lagi mendukung untuk bermain game ini
(yaa, karena aku berada di boarding dan begitupun aku telah beranjak remaja,
hingga ada “sedikit” rasa malu hehe).
Rasanya rindu, tak pernah lagi
aku berpetualang di dunia mario ini. Hingga di akhir menuju kepulanganku
setelah 6 tahun di boarding, aku menemukan kerinduan ketika masa kecilku dulu
yang tak lagi aku temukan setelah beberapa tahun, ya! Itu adalah masa kecilku
yang penuh dengan petualangan, termasuk petualangan super mario salah satunya
:)
Aku jadikan kembali trend game
ini pada usia teman-teman ku yang sudah menginjak sweet seventeen, karena aku
tau, mereka pun tak kalah rindunya dengan ku :) Bukan lagi jeritan anak kecil
yang lucu ketika harus game over, akan tetapi jeritan anak remaja beranjak
dewasa yang tak lagi ada lulu-lucunya, malah polusi suara yang ada hehe
Petualangan yang penuh dengan
berbagai tantangan dan rintangan. Bagaimana ketika harus menghadapi kura-kura
yang menjelma seperti bebek itu (jadi ngga tau kura-kura apa bebek tuh
namanya), ketika harus berenang di air yang tak sedikit ubur-ubur dan ikan-ikan
yang menjadi musuh disana, hingga bagaimana kita harus bisa melewatin raja dari
semua rintangan yang sering disebut si KUPER dan hingga kita mendapat hal yang
baru. Sungguh! Kepuasan yang tak terkira ketika mendapatkan hal yang baru itu.
“SUKSES deeehhh!!”
Sama halnya ketika kita
mendapatkan apa yang kita cita-citakan, perjuangan yang luar biasa kita
kerahkan, mulai dari do’a, ikhtiar, dan tak lupa jiwa semangat kita yang kita
tanamnkan dan saatnya kesuksesan menghampiri kita. Nikmat yang lua biasa kita
dapatkan pula, kawan. Setujuuuu?
Mengembalikan keahlian sejak
kecil memang sulit, ketika kita tak lagi terbiasa memainkannya. Yaa, hingga
harus kembali lagi meraba. Ku sempatkan memainkannya ketika ada waktu luang
yang aku kira waktu untuk refreshingku dari kesibukanku di akhir keberadaanku
di pondok. Hingga aku sedikit agak lihey hehe
Begitu pun, keahlian, bakat
kita. Ketika kita tidak mengukirnya dengan sungguh-sungguh, istiqamah, maka
hasilnya pun akan seperti apa yang di ukir, kawan. Kalo di film man jadda
wajada itu di katakan “bukan yang paling tajam, tapi yang paling bersungguh-sungguh”
:) Maka orang yang bersungguh-sungguhlah yang akan menjemput kesuksesan :)
setujuuuuuuuu?
Memang, jeritan lucu ketika kecil
itu hanya jeritan senang, gembira, bahagia hanya karena keberhasilan memainkan
game itu, tak ada maksud lain, tapi jeritan yang membuat kebisingan (polusi
suara malah) membuat otak kita bisa berpikir, dan bisa belajar ketika kita
sering memaikan game petualangan ini.
mantaap,, belajar dari yang mungkin hanya dianggap sebagai hiburan.. lanjutkan! :)
BalasHapusmakasih ka enchi :)
BalasHapus