Beranda

Followers

Rabu, 05 September 2012

Metafora Kehidupan

Hari itu adalah hari dimana menjadi awal dari segala pola kehidupan baru. Jiwa kemandirian perlu dimiliki dalam setiap jiwa agen of change ini. Terkadang perjalanan hidup memang tak sesuai dengan apa yang kita inginkan, tapi Sang Maha Kuasa mengetahui apa yang kita butuhkan. Dan berproses menjadi lebih baik itu adalah satu kunci untuk membawa keadaan indah.

Seraya berada di perantauan, hingga satu hari telah berjalan kegiatan di perguruan tinggi, kebutuhan yang menjadi keinginan belum lantas dirasakan. Padahal awal dari melangkahkan kaki ini harus dengan semangat dan gairah dari diri kita sendiri, tapi entahlah terkadang diri ini masih egois dan hati ini tetap saja menolak dengan keadaan. Gelar bodoh kufur nikmat sepertinya hingga berada pada diri ini.

Putus asa sempat akan menjadi pilihan. Hingga malam itu air mata tak henti menetes. Tapi Sang Maha Kuasa berkehendak lain. Hari kedua semua mahasiswa memasuki tempat spesial di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia, dimana tempat event- event penting dilalsanakan disana. Hingga termasuk moment sangat penting pula dalam penerimaan ini, karena bertepat di auditorium itu.

 

4.731 mahasiswa berpakaian putih hitam berkumpul di tempat ini, begitupun para senat tepat berada di depan seluruh mahasiswa. Tiba-tiba suasana menjadi sangat khidmat saat paduan suara melantunkan lagu. Menyanyikan Mars dengan serempak membuat hati ini bergetar, suasana menjadi sangat menggelora saat berikrar bersama dalam satu gedung indah, kuliah umum rektor, wagub jateng, dan wakapolda menjadikan air mata kembali menetes seperti malam-malam sebelumnya, tapi entah satu hal yang membedakan tangisan di malam dan di pagi itu adalah bagai air dan api. Pagi itu adalah tetesan segala kebanggaan yang ada pada diri, yang muncul murni dari diri, kebanggaan yang tulus dari hati juga penyesalan akan tetesan kekecewaan di malam-malam hari kemarin.




Dalam hitungan menit podium-podium, tribun-tribun, kursi-kursi berubah menjadi semangat kuning yang gagah, teriakan-teriakan agen of change murni ada pada diri mereka yang berniat suci. Bukan lagi putih hitam, tapi jas dan topi almamater yang kita pakai. Tepuk tangan meriah dari 4.731 menggelorakan gedung.

Bismillahirahmaanirrahiim..
Luruskan niat!! Tekadkan semangat, kawan :)

"6 dari 100 itu tidak mudah!!" Pak Rektor
"arahkan setir dengan peka sebelum mobil menabrak!!" wagub Jateng

Dan dimanapun itu, yuuk kita berjuang bersama, kawan :) karena kebanggaan tersendiri akan muncul saat kita memang benar-benar ingin berproses menuju orang-orang "keren" !! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar