Beranda

Followers

Rabu, 11 Juli 2012

Buah dari setiap Bunga

Lika-liku perjalanan untuk menggapai cita memang tak mudah, perlu mengerahkan segala kemampuan yang ada dalam diri kita, dan tak lupa pula kesabaran yang patut diberi reword ketika kesabaran dapat mendobrak segala rintangan yang ada. Pendapat terkadang menimbulkan luka, luka yang seharusnya tidak menempel, tapi entahlah, perlu waktu untuk menghilangkan geretak hati ini, ketika pendapat harus mengimbas segala rancangan mimpi yang telah dirajut.

senasib bos :')
Dan terkadang menjadi hal tersulit untuk mengambil keputusan ketika jalan harus bersimpangan dengan orang yang selalu mendidik hingga menjadi orang besar. Tangisan bukan lagi menjadi bathin diri, tapi venus di luar sana pun ikut merasakan hal yang sama.

Saat itu, ku pinjam telepon genggam yang selalu ia (read : Herda namanya) bawa, karena kedekatanku yang sudah melekat seperti saudaraku sendiri, kemudian ia bebaskan aku untuk menggunakan telepon genggamnya, dan ku buka satu note dari sekian banyak note yang selalu ia tulis dalam telepon genggam kesayangannya. Note yang terselip jauh, tanda lamanya note itu dibuat.

"ah, nama itu kembali menggeretak hatiku, impian yang selalu ku tuliskan di sudut mana pun, hingga terselip jauh dalam noteku. Bukan besar hati atau tak tau malu, tapi agar kelak menjadi goresan indah dalam hidupku nanti, tapi entahlah kepergian ayahku menjadi suatu hal yang sangat berpengaruh terhadap keluargaku, sehingga menggeserkan paradigma banyak orang khususnya keluargaku. Tak bisa mengelak, tak bisa terus nekat, egoisitas tak usah lagi berkibar pada tiang-tiang kehidupanku. Sekarang bukan lagi seperti dulu aku yang selalu dan berani mengambil jalan nekat dan ku buktikan segala hasil kenekatanku. Ya! Dan bukan mimpi tak sampai tapi mimpi yang tertunda demi menggapai impian yang lebih 'sempurna' (tegasnya)"

Hari demi hari terus berlalu, menutup mata, membuka hati. Seketika hati ini bergetar ketika membaca note itu. Getaran yang menghentakan hati tanda aku mulai merasakan apa yang ia rasakan. Institut yang dulu selalu ku goreskan dalam setiap targetan hidupku, dan hingga banyak orang tahu akan mimpiku untuk melanjutkan study. Ah tapi sudahlah.. :')

Manusia hanya bisa berencana, keputusan ada di tangan Hakim yang Paling Adil, Allah SWT. Air mata yang mengalir membuat Herda semakin bingung dalam mengambil keputusan. Ia tanyakan segala kebingungannya kepada orang-orang yang ia anggap dekat dan mengerti. Ya!! Salah satu ustad di sekolahnya adalah sosok seorang motivator, friendly dan sering dikenal seorang yang paling bersahabat.

Malam itu adalah malam dimana pandangan Herda yang tak karuan dan sikapnya pun tidak seperti biasanya, kemudian ia komunikasikan terkait hal ini dengan ustad itu, dan ternyata ustadnya pun merasakan hal yang sama. Matanya memerah, tanda beliau teringat pada satu hal yang pernah beliau rasakan pula. Satu hal yang paling ia ingat adalah "bukan egoisitas yang kamu dahulukan sekarang, tapi keadaan sekitar harus lebih diperhatikan, terutama keluarga. Yakinlah! Keputusan yang kamu ambil adalah jalan terbaik dan niatkan segalanya karena ibadah. Kapan lagi kalau bukan sekarang nurut sama orang tua, jangan sampai menyesal untuk yang kedua kalinya. Yakinlah, ketika semuanya diniatkan karena Allah dan ibadah, maka buahnya akan kamu dapatkan"

Mata Herda mulai memerah, air matanya pun tak dapat ia tahan lagi. Teringat kepada keadaan keluarganya yang memang harus diperhatikan pula. Adiknya yang harus masuk SMA, kakanya yang sedang kuliah, hanya ibu yang mencari rizky. Keesoka harinya ia mantapkan untuk tidak memilih Institut dengan background gajah itu. Universitas di jawa sana dengan background kuda yang ia pilih.

Singkat cerita, hari itu adalah hari dimana pengumuman hasil seleksi Herda. Dan bukan satu atau dua kebahagiaan yang ia dapat, tapi tiga hasil dari perjuangan yang ia lakukan, ia dapatkan semuanya. Alhamdulillaah.. Ia teringat pada nasehat gurunya, dalam hatinya berkata "bahwa inilah buah yang guruku maksud!"

Ya!! rencana hanyalah rencana, mimpi hanyalah mimpi. Tak ada yang lebih kuasa selain Dia yang Maha Kuasa Sang Pmberi Keputusan. Tak ada yang lebih berkehendak membolak balikan mimpi selain Dia Sang pencipta Pemimpi. Yang menjadi kewajiban kita adalah USAHA dan DOA!! :)



Semangaaaatt!! buat temen-temen yang masih galau sama kuliahnyaaa :)

16 komentar:

  1. lulus ke UNDIP ya Neng?! alhamdulillaaah.. selamat berjuang melanjutkan mimpi yaa :)

    BalasHapus
  2. gapapa.. kesempatan dapet undangan ke ITB emang langka sebenernya, hanya untuk orang2 yang layak.. tapi kalau terpaksa dilepas untuk yang trbaik, insyaAllah hasilnya yang terbaik juga. Keep Husnuzhan aja ya :)

    BalasHapus
  3. sip sip sip... aaamiinnn.. makasih kang :)
    semoga Allah SWT selalu menyertai dalam setiap langkanya :^)^:

    BalasHapus
  4. Allah selalu punya rencana yg indah uti =)))

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. hellooooo tigerr,, kenapa sayaaaangss ahaha :^D^:

      Hapus
  6. ambisi buat masuk ITB emang punya kekuatn yang gilla banyak hal baik yang ana dapet dri ikhtiar ana buat masuk ITB dan yang paling Indah adalah ketika kita berterimakasih pada Kegagalan Ilove you Ipeeeeeeh

    BalasHapus
    Balasan
    1. benerr bangett mad!! SETUJUU!!
      mengejar impian dengan segala daya juang..
      tapi Allah memang jauh luar biasa, Allah ngasih apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan :)

      Hapus
  7. mksh ipeh bwt pelajarannya..
    mungkin aku msh termasuk orang yang beregois besar..makasih..
    ITB akan datang menghampirimu yang bersabar dan selalu mensodakohkan waktunya di jalan ALLAH.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip, sama sama ngek.. :)
      bukan ngga kecapai cuman belum kecacapai aja ngek.. Semangaatt!! finghting fighting!! (*.*)

      Hapus