Chapter 3 – Zero-Dimensional Nanostructures : Nanoparticles
Buku Nanostructures_and_Nanomaterials “Synthesis, Properties and Applications” - Guozhong Cao
Oleh : Halida Rahmi Luthfianti
|
Sumer : https://www.nextbigfuture.com/2010/11/heterogeneous-nanostructured-electrode.html |
3.1. Pendahuluan
Teknik
pengolahan suatu bahan (fabrikasi) berukuran nano memiliki berbagai macam cara,
termasuk pendekatan top-down dan bottom-up. Teknik tersebut telah banyak
dikembangkan dalam sintesis nanopartikel. Top-down,
merupakan teknik pengolahan material dari ukuran besar menjadi kecil, yang
sudah memiliki fungsi tertentu, contohnya penggerusan (attrition/milling), proses perlakuan panas yang cepat dan berulang
(quenching),dan litografi. Proses
milling adalah proses penggerusan yang memanfaatkan tumbukkan antara bola
dengan dinding wadah. Ball mill banyak digunakan sebagai alat untuk menjadikan
nanopartikel, akan tetapi kontaminan dari interaksi antar bola dan dinding
kadang menjadi pengotor. Adapun teknik pengolahan lainnya menggunakan
pendekatan bottom-up. Bottom-up
merupakan teknik pengolahan material yang banyak dilakukan dengan sintesis
material menggunakan prekusor tertentu kemudian dijadikan fungsional.
Proses
pembentukan partikel nano pada sintesis memiliki beberapa tahapan :
a. Proses
pendekatan kesetimbangan termodinamika
-
Pembangkitan supersaturasi/super jenuh
pada larutan
Kondisi dimana pelarut
sudah tidak dapat melarutkan zat terlarut.
-
Nukleasi
Pembentukan inti dari
larutan-larutan.
-
Pertumbuhan
Merupakan proses yang
membentuk antara atom inti pada permukaan (growth surface) dengan atom yang
dating (pembentuk)
b. Proses
pendekatan kinetik
3.2. Nukleasi Homogen
Pada
proses nukleasi terdapat dua kemungkinan pembentukan inti (nukleasi), yakni :
nukleasi homogen dan nukleasi heterogen. Nukleasi homogen adalah pembentukan
inti atom yang sejenis dan terjadi secara spontan. Sedangkan nukleasi heterogen
adalah pembentukan inti pada suatu material dengan bentuk struktur yang tidak
sama antar satu dengan yang lainnya (tejadi pada permukaan, impuritas, batas
butir, dislokasi)
Proses
nukleasi terjadi beberapa tahapan :
-
Nukleasi meningkat, maka probabilitas
pertumbuhan partikel meningkat pula.
-
Spesies tumbuh (pusat nukleasi)
-
Successful growth : tumbuh dan berkumpul
mempentuk permukaan bahan.
·
Dasar-dasar Nukleasi Homogen
-
Perubahan energy bebas gibbs per volume.
Energi Gibbs merupakan
hal yang perlu diperhatikan dalam pencampuran larutan dan terlarut. Larutan
tidak hanya berbentuk cairan, tetapi termasuk gas juga.
-
Perubahan energy gibbs atau energi
volume
Satuan dari butiran
larutan terbagi menjadi dua, yakni energi volume dan energi permukaan.
Penjumlahan dari energy volume dan
energy permukaan merupakan total energy yang terjadi pada fenomena tersebut,
yang kemudian akan membentuk puncak pada grafik. Kondisi puncak
tersebut disebut kondisi kritis, dimana saat terjadi kondisi kritis nukleus
paling stabil.
·
Pertumbuhan
nukleasi tahap selanjutnya :
- Pembangkitan spesies tumbuh
- Pertumbuhan yang diontrol dari difusi, yani
lompatnya spesies ke pusat nukleasi. Yang mengakibatkan adanya diffusion jump frequency, yaitu proses
transformasi atom dari satu konsentrasi ke konsentrasi lainnya yang
mengakibatkan adanya frekuensi.
- Proses adsorpsi, yakni pertumbuhan yang
terjasdi pada permukaan, menempelnya bulk menuju pusat permukaan.
·
Sintesis
nanopartikel logam
Pembentukan
ukuran logam nanopartikel diperoleh dengan mencampurkan zat terlarut
(konsentrasi rendah) dan polimer lapisan tunggal pada permukaan pertumbuhan. Secara umum, pengaruh-pengaruh
terhadap sintesis yakni :
-
Reduksi reagen, yang lebih kuat menyebabkan laju reaksi lebih cepat dan
menghasilkan nanopartikel berukuran lebih kecil.
-
Penstabil
polimer, yang digunakan untuk stabilisasi reaksi dapat memberikan
beragam pengaruh pada proses penumbuhan nanopartikel karena interaksi antara
permukaan partikel dan polimer bergatung pada sifat kimia permukaan
polimer-partikel, larutan, dan suhu
-
Pengaruh dari at lainnya, seperti
reduksi methanol pada H2PtC1
·
Sintesis
nanopartikel semikonduktor
-
Nanopartikel
semikonduktor nonoksida umumnya disentesis dengan metode pirolisis atau menguraikan prekursor logam organik dalam
pelarut nonhidrat dengan temperatur tinggi dalam tempat kedap udara dengan menambahkan stabilizer
polimer atau capping material
·
Sintesis
nanopartikel oksida
Pada umumnya sintesis nanopartikel oksida lebih stabil secara termal dan kimiawi
dibandingkan semikonduktor dan logam, tapi hal tersebut
menjadi penyebab reaksi dan
penumbuhan nanopartikel oksida lebih sulit untuk dimanipulasi.
Sintesis nanopaterikel oksida umumnya dilakukan menggunakan proses sol-gel.
-
Sol-gel, merupakan proses yang . Yang
meliputi beberapa tahap :
·
Reaksi
fase uap
-
Secara umum, reaksi dan sintesis
nanopartikel dialkukan pada suhu tinggi dan dalam keadaan vakum.
-
Keadaan vakum dibutuhkan untuk memastikan konsentrasi
rendah pada pertumbuhan molekul, sehingga dapat mengendalikan difusi penumbuhan
berikutnya
·
Segregasi
fase padat
-
Nanopartikel
logam dan semikonduktor dalam matriks kaca pada komposit dibentuk menggunakan metode nukleasi homogen dalam keadaan padat.
Logam atau semikonduktor yang diinginkan didistribusikan secara homogen dalam lelehan kaca liquid pada suhu tinggi, sebelum didinginkan dengan cepat pada temperatur ruang.
3.3. Nukleasi Heterogen
Prinsip
dasar pembentukan inti dalam pendektan kesetimbangan termodinamika sama dengan
nukleasi homogeny, begitupun konsep perubahan energy gibbs per volumenya. Yang
membedakan adalah perubahan energy volume, perubahan energy permukaan dan
atom-atom yang menempel yaitu bukan atom yang sejenis. Beberapa fenomena dalam
nukleasi heterogen sebagai berikut :
-
Hidrofobik, sifat fisik suatu molekul
yang tidak suka dengan air, dan memiliki sudut < 90 derajat dan lebih besar sama dengan 0 derajat antara liquid dan solid .
- Hidrofilik, sifat fisik suatu molekul
yang tidak suka dengan air, dan memiliki sudut memiliki sudut < 180 derajat dan lebih besar sam dengan 90 derajat antara liquid dan solid.
·
Sintesis nanopartikel
Contoh dari sintesis nanopartikel dalam pendekatan
nukleasi heterogen yaitu pada sintesis antara perak dengan Highly Oriented
Pyrolitic Graphite (HOPG). Agar atom-atom tersusun dilakukan pemanasan dan fungsi
graphite untu menumbuhkan atom-atom tersebut.
3.4. Proses Pendekatan Kinetik
Pertumbuhan yang dikontrol secara kinetik adalah
membatasi pertumbuhan secara spasial sehingga pertumbuhan berhenti ketika
terbatasnya jumlah bahan sumber yang dikonsumsi atau ruang yang tersedia
sudah terisi
semua. Adapun kontrol
yang dilakukan dalam ruang tersebut yakni :
a) Air
yang dikontrol oleh dan atau dalam gas, seperti aerosol (cairan di dalam kabut
gas) dan spray.
b) Air
yang dikontrol dalam air, seperti sintesis micelle dan mikro emulsi.
c) Dibuat
template untuk sintesis, salah satu contohnya dibuat cetakan tapi dalam ukuran
nano.
d) Sintesis
self-termining, seperti besi
oksida, nanopartikel Fe304 terdispersi dalam matriks
polimer padat,
dapat disintesis oleh infiltrasi larutan besi klorida.
Pada proses ini tidak
dipaksa untuk supersaturasi terlebih dahulu.