Liburan pertama di bangku kuliah kali
ini hendak selalu aku sempatkan untuk mencoba bersahabat dengan televisi,
karena selama enam tahun kebelakang aku mulai tidak bersahabat dengan televisi,
apapun itu acaranya. Tak tahu karena kebiasaan sehari-hari tanpa televisi, atau
mungkin karena jarang menemukan televisi (kasian banget deh) hehe.
Hirup pikuk Negara tercinta ini
semakin kompleks saat menyaksikan segala kejadian yang diberitakan di media.
Banjir sudah seakan menjadi bencana kaum elite yang hendak mengguyur Ibu Kota,
namun banjir kali ini ternyata tak lagi hanya menggenang Ibu Kota, bahkan
Kota-kota kecil yang tak biasa terkena bencana banjir ini, kini mereka pun
mulai tergenang. Longsor pun menjadi bencana yang hendak tak lagi asing
diberitakan di media. Di balik banyaknya bencana alam ini, lantas masih ada
saja mereka yang hendak terus menggerogoti negeri ini. Ya mungkin tikus lah
yang menjadi logo fabel pada kasus ini, korupsi yang tak kunjung jera, tanpa tengok
mereka yang kelaparan di pinggiran sana, mereka butuh perjuangan untuk mencari
se suap nasi pun. Tapi mereka seperti tanpa beban mengambil uang rakyat.
Kelaparan, kemiskinan, pencurian,
penculikan, belum lagi pemeran layar kaca yang hendak ramaikan media karena
kasusnya tersangka pengguna obat-obatan. Dari sekian banyak kejadian diatas, yakni
hanya sedikit dari banyaknya kejadian yang ada di Negeri ini. Lantas apa yang
akan kita lakukan? Padahal Indonesia Negeri yang sangat potensial loh.