Beranda

Followers

Senin, 02 Februari 2015

#safarIlmu #backtoQur'an


tentang orang yg hidupnya memgikuti hawa nafsu, wajar jika hidupnya semrawut, karena Alloh membiarkannya tak dpt ptunjuk 45:23


"(yaitu) orang-orang yang selalu mengingat-Mu sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring" 3 : 191

Back to Qur'an!

Back to Qur'an! "(al-quran) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang meyakini" 45:20

Tentang sunatulloh, hukum alam, atau orang kelewat gahol bilang katanya ini hukum karma -_-
 "Dan Alloh menciptakan langit dan bumi dgn tujuan yg benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dgn apa yg dikerjakannya, dan mereka tidak akn dirugikan" 45:22

Selamat Pagi :)

RESUME JURNAL POTENSI ENERGI ARUS LAUT UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI KAWASAN PESISIR FLORES TIMUR, NTT (Ai Yuningsih dan Achmad Masduki) Oleh : Halida Rahmi Luthfianti



RESUME JURNAL

POTENSI ENERGI ARUS LAUT UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI KAWASAN PESISIR FLORES TIMUR, NTT (Ai Yuningsih dan Achmad Masduki)
Oleh : Halida Rahmi Luthfianti

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat pada umumnya. Berdasarkan data dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) permintaan akan energi listrik terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2001, terjadi kenaikan permintaan listrik sebesar 6,4%, disusul tahun 2002 menjadi 12,8%. Diprediksikan sepuluh tahun kedepan, kenaikan permintaan menjadi 9% setiap tahunnya. Bagaimana tidak, segala hal di zaman modern ini memacu masyarakat untuk terus menggunakan listrik, sehingga energi listrik menjadi kebutuhan primer masyarakat di era modern ini. Upaya pemerintah dalam pemasokan energi listrik kurang merata hingga ke pelosok desa terpencil, hal ini menjadi salah satu faktor utama akan perlunya sumber energi listrik terbarukan, tentunya dengan mengoptimalkan potensi di daerah sekitarnya.
Pemasokan energi konvensional banyak memanfaatkan sumber energi dari bahan fosil yang semakin hari semakin menipis cadangannya. Hingga tahun 2009, sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Indonesia masih dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Minyak Bumi masih menduduki peringkat tertinggi, yaitu 51,66%. Gas alam menduduki tingkat kedua, yakni 28,57%. Sisanya dipasok dari energi minyak sebesar 15,34% dan energi terbarukan 4,43%. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, dan letak geografis yang cukup strategis. Dalam kondisi seperti ini, sejatinya banyak potensi energi yang dapat dimanfaatkan untuk menaggulangi kurangnya pasokan energi listrik.
Salah satu upaya pemerintah dengan langkah kebijakan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) yakni adanya disversifikasi Energi dengan pemanfaatan berbagai sumber energi terbarukan, hal ini dilakukan dalam menjawab isu nasional mengenai kurangnya pemasokan energi listrik. Berbagai disversifikasi energi sudah mulai dilakukan, yakni dalam memanfaatkan tenaga angin, tenaga gelombang laut, panas bumi, bioenergi, arus laut, dan lain sebagainya. Salah satu pemanfaatan sumber energi terbarukan adalah dalam memanfaatkan sumber energi arus laut. Fakta menunjukan bahwa sebagian negara indonesia adalah lautan. Total luas lautan di Indonesia hampir 8 juta km2. Sehingga sangat relevan jika pemanfaatan potensi arus laut dilakukan untuk menjadi sumber energi terbarukan.
 Berpindahnya massa air laut dari satu tempat ke tempat lainnya yang menyebabkan adanya gerakan, gerakan tersebut adalah arus laut. Arus pada permukaan laut umumnya digerakan oleh stress angin yang menyebabkan riakan pada permukaan laut. Angin cenderung mendorong lapisan air di permukaan laut dalam arah gerakan angin, sedang arus di kedalaman laut disebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut. Selain itu, arus di permukan laut dapat juga disebabkan oleh gerakan pasang surut air laut atau gelombang. Pasang surut terjadi karena aksi gravitasi yang mengakibatkan adanya gaya tarik menarik antar suatu planet, bintang dan benda-benda di angkasa lainnya. Maka hal tersebut pula yang mempengaruhi adanya arus laut.
Angin adalah salah satu faktor kecil yang menyebabkan adanya arus laut. Tenaga angin telah banyak dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Jika salah satu faktor yang mempengaruhi adanya arus laut saja sudah dapat banyak dimanfaatkan, sejatinya arus laut mempunyai potensi lebih besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan. Dalam upaya pemanfaatan energi arus laut menjadi energi listrik dibutuhkan rekayasa teknologi untuk mengkonversi arus laut menjadi energi kinetik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut. Potensi energi yang berasal dari tenaga angin telah banyak memanfaatkan turbin sebagai alat pengkonversi angin menjadi energi kinetik yang kemudian dimanfaatan sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Pergerakan arus laut yang merambat dari laut lepas menuju tepi pantai pada prinsipnya hampir sama dengan dorongan angin untuk memutar turbin. Maka rekayasa turbin yang sudah banyak dimanfaatkan dalam pembangkit listrik tenaga angin juga menjadi salah satu pilihan untuk mengkonversi arus laut menjadi energi kinetik yang kemudian dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik.
Menurut Erwandi pada jurnal tentang Sumber Energi Arus: Alternatif Pengganti BBM, Ramah Lingkungan, dan Terbarukan bahwa Energi arus laut sebagai energi terbarukan adalah energi yang cukup potensial di wilayah pesisir terutama pulau-pulau kecil di kawasan timur. Salah satunya adalah potensi arus laut di kawasan Pesisir Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Menurut penelitian yang telah dilakukan di kawasan pesisir Flores Timur, NTT:
1.      Kondisi Pasang Surut
Kedudukan air tertinggi adalah sebesar 4.02 m dan terendah adalah sebesar 0.62 m pada bacaan rambu. Jika direferensikan pada MSL = 2.16, akan didapatkan kedudukan air tertinggi 1.86m dan terendah 1.34 m.
2.      Kondisi morfologi
Morfologi relatif landai dari Pelabuhan Tanah Merah sampai ke Tanjung Gonsales cukup memenuhi syarat untuk dipasangnya turbin, dan jarak dari perumahan tidak terlalu jauh.
3.      Kondisi Arus
Kecepatan arus terbesar yakni ada pada kedalaman 5 meter dari permukaan laut, Kecepatan arus berkisar 0.004 – 3.676 m/s, daya yang didapat 0.3 kW – 7.0 kW.
Maka jarak yang tepat untuk menempatkan pembangkit listrik tenaga arus laut adalah pada jarak sekitar 190.05 meter dari pesisir pantai, tepatnya sekitar Tanjung Gonsales.
Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa penggunaan energi arus laut mempunyai intensitas energi kinetik yang besar sehingga dapat menunjang ketersediaan energi di masa depan. Karena kurangnya pasokan energi listrik merupakan permasalahan yang senantiasa menjadi perhatian semua bangsa, walau bagaimanapun  kesejahteraan manusia dalam kehidupan modern sangat terkait dengan jumlah dan mutu energi yang dimanfaatkan.